Sabtu, 17 Mei 2014

Ayam Jantan

Ayam jantan penuh nafsu dan ketagihan nafsu
Mabuk dalam anggur tawar yang beracun
Sekiranya nafsu tidak diperlukan untuk melanjutkan penciptaan,
Wahai Sang Penuntut, Adam akan memandulkan dirinya sebab malu karenanya.
Iblis terkutuk berkata kepada Sang Penegak Keadilan,
“Kuingin jebakan perkasa kepada korbanku,”
Tuhan memperlihatkan kepadanya emas, perak, dan kawanan kuda
Seraya berkata, “Gunakan ini untuk merayu manusia.”
Iblis berteriak, “Hebat!” Tapi segera bibirnya mengering
Ia keriput dan asam seperti jeruk
Lalu Tuhan menawarkan kepada makhluk terkutuk
Emas dan mutiara dari perbendeharaannya yang tidak terhingga
Seraya berkata, “Ambillah jebakan ini, hai si terlaknat.”
Ia menjawab, “Berikan lebih dari ini, wahai Sang Maha Pembela.”
Lalu Tuahn memberikannya makanan yang berminyak dan manis.
Minuman yang mahal dan jubah sutra yang gemerlap
Iblis berkata, “Tuhanku, kuperlukan bantuan lebih dari ini.
Untuk mengikat mereka dengan tali serat kurma.
Supaya hambamu yang mabuk, yang gagah berani
Dapat melepaskan seluruh ikatan ini
Dengan jebakan ini dan ikatan hawa nafsu
Orang suci dipisahkan dari orang durhaka
Aku ingin jebakan lain, duhai penguasa ‘Arasy
Jebakan cerdik perkasa yang membuat semua manusia binasa”…

Ketika Tuhan menampakkan kepada iblis keindahan perempuan
yang menumpulkan akal dan melepaskan kendali diri laki-laki;
Iblis menjentikkan jarinya dan mulai menari, sambil melonjak berkata,
“Berikan dia kepadaku secepat mungkin: Telah kugapai keinginanku.”
Bagai Iblis, cumbu rayu hawa nafsu bagaikan ungkapan kemuliaan Ilahi yang menembus hijab yang tipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar